PELUANG BISNIS DI SAMOSIR: DI SAMOSIR BUTUH PELAKU USAHA KERTAS
Kamis, 06 April 2017
0
komentar
Toko Stiker di
Pangururan, Kamis (21/04/16). (Foto: BHS)
PANGURURAN
- Kabupaten Samosir memang sudah mulai
ada perkembangan jika di bandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, toko
roti bakery dulu belum ada sekarang sudah ada, Astra Honda Motor dulu belum ada
sekarang sudah ada, kantor telkomsel di samosir dulu belum ada sekarang sudah
ada, toko-toko baby juga sudah menjamur, bank bertambah (BRI, BANK SUMUT, BPR, MANDIRI, BNI, DANAMON),
koperasi pinjam pinjam menggurita, perhotelan/
penginapan bertambah, indomaret beroperasi, pengadaian beroperasi, usaha
karaoke beroperasi, pusat kebugaran fetnis beroperasi, sekolah bertambah,
Transportasi Samosir ke Pekanbaru beroperasi, Organisasi Kepemudaan, social, agama, politik, budaya, olahraga, seni
bertambah, penitipan, yayasan pendidikan, PAUD juga tidak kalah rameh, Pabrik Ulos sudah ada, pengusaha songket dan kemeja batak banyak, petani lopster ada juga, pendatang
baru dari luar daerah yang bergerak di dunia usaha dangang dan jasa
bertambah-tambah, jalan-jalan baru di buka, dan banyak lagi. Ini adalah
perkembangan yang signifikan di bandingkan di tahun 2013 yang lalu dan tentunya
akan mengurangi pengangguran
di Kabupaten Samosir.
Untuk
menggalakkan perputaran roda keuangan/ perekonomian agar lebih signifikan lagi,
maka perlu ada seseorang pemberani membuka
grosir kertas di kabupaten Samosir. Dan ini adalah peluang jitu membuka bisnis
di Kabupaten Samosir lantaran sangat di butuhkan masyarakat. Jika grosir kertas
ada di Samosir, maka akan bertumbuh usaha/jasa percetakan di Kabupaten Samosir
baik itu percetakan koran, percetakan majalah, percetakan brosur, percetakan
poster, percetakan famplet, percetakan/ penerbit buku, percetakan kartu
undangan, percetakan stiker mobil/ kreta, percetakan map, sampai ke percetakan/
pabrik bungkus atau dos makanan ringan, dos
makanan tahan lama, dos obat-obatan dan dos elektronik.
Ritonga
Salah satu penjual stiker di Pangururan mengeluh saat di jumpai Cerita Samosir (Kamis/21/04/16) karena mereka harus memesan stiker ke Medan dan membutuhkan
ongkos yang besar. “Kalau masalah harga kami tidak berani memberitahukan bang,
yang pasti akan lebih mahal stiker di Samosir dari pada di Medan,” ucap Ritonga
yang enggan membeberkan masalah harga. “Untuk harga stiker kecil harganya Rp.
6.000, di Medan Waktu itu aku membeli stiker harganya Rp. 5.000 sudah besar itu
bang,” ucap salah satu konsumen stiker di Samosir. BHS.
Baca Selengkapnya ....